Wirit yasin adalah suatu anggota yang dibuat oleh masyarakat Dusun Tanjung Layang kampung Tanjung Kuras, Yaitu suatu kegiatan membaca surat yasin yang dilakukan oleh masyarakat muslim. Diadakan untuk tujuan sosial yaitu silaturahmi antar manusia dalam suatu kelompok. Sebagai salah satu tradisi keagamaan yang dapat mewujudkan kesadaran Spiritual, Seperti keimanan, ilmu, keberkatan dan berbagai amalan lain yang diridhai oleh Allah Swt,  dan meningkatkan silahurahmi.

Wirid yasin merupakan hasil gabungan dari dua kata, Yaitu wirid dan yasin. Secara etimologi, wirid berasal dari kata Warada, yaridu, Wirdan, yang artinya Datang, Sedangkan Yasin  berasal dari salah satu nama surat Al-Quran yang tidak dapat diberi arti.

Anggota wirit yasin ini teriri atas ibu ibu rumah tangga, Selain ibu ibu rumah tangga ada juga beberapa anak remaja yang mengikuti wirit yasin tersebut.

Wirit yasin Dusun Tanjung Layang kampung Tanjung Kuras ini dilaksanakan pada setiap rumah kerumah pada tiap minggunya di hari jumat yang di mulai dari pukul 14.00 s/d selesai. Selain rumah kerumah wirit yasin juga dilaksanakan di masjid pada setiap satu bulan sekali yang dinamakan dengan wirit akbar. Wirit akbar ini biasanya mengundang ustad/ustadzah untuk menyampaikan ceramah agama.

Wirit yasin di Dusun Tanjung Layang kampung Tanjung Kuras ini dibentuk sejak tahun 2007 sampai dengan sekarang.

Ibu ibu Dusun Tanjung Layang kampung Tanjung Kuras ini mengawali membaca surat yasin yaitu dengan membaca kitab suci Al-Qura’an dan diakhiri dengan menyanyikan lagu lagu islami. Setelah menyanyikan lagu islami tersebut dilanjutkan dengan memakan santapan yang telah disediakan oleh tuan rumah seperti, nasi, lontong, misi, dan ketupat.

Di samping itu juga anggota wirid yasin ini juga membentuk tabungan uang kas dan Harisan, tujuan untuk uang kas ini adalah persiapan untuk sebentuk bantuan sedekah apa bila ada salah satu anggota terkena musibah.

Dengan terbentuknya anggota wirid yasin ini dengan maksud dan tujuan untuk menjaga nilai moral agama, kekompakan dan kerhamonisan di lingkungan masyarakat.

 

Penulis: Novi Yanti/Pewarta warga

Bagikan Berita